Sejarah RSUD Dr. M. Haulussy

Rencana pembangunan Rumah Sakit diprakarsai oleh 3 (tiga) orang dokter, masing-masing Dr. D. P. Tahitu, Dr. K. A. Staa dan Dr. L. Huliselan pada tahun 1946.Pada tahun 1947 dimulailah penggusuran tanah, sedangkan pembangunan baru dimulai tahun 1948. Pada tahun 1950 sudah dibangun ruangan lelaki, ruangan wanita dan ruangan menular, masing-masing 391,56 m2. Belum sempat rumah sakit difungsikan terjadi pendaratan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Ambon, sehingga rakyat di daerah Kuda Mati, Benteng dan sekitarnya mengungsi dan tinggal di rumah sakit. Setelah keadaan pulih kembali, rakyat yang mengungsi kembali ke rumah mereka. Bangunan rumah sakit ini dimanfaatkan lagi oleh TNI dan keluarganya sebagai asrama. Tahun 1951  bangunan rumah sakit dikosongkan namun dalam keadaan rusak berat sehinga perlu diperbaiki lagi.

Disamping perbaikan dibangun pula asrama bagi siswa juru rawat lelaki dan kantor tata usaha sementara seluas 391,56 m2, asrama siswa juru rawat wanita, laboratorium, klinik OK, ruang interne sementara seluas 391,56 m2,dapur, gudang, tempat cuci, ruangan rontgen, kamar operasi sementara seluas 627,40 m2, kamar mayat seluas 78 m2, garasi seluas 72 m2 dan kamar mesin listrik seluas 35 m2. Rumah sakit baru diresmikan pada tanggal 3 Maret 1954 dengan nama Rumah Sakit Umum Ambon dan dipimpin oleh Dr.L. Huliselan sebagai Kepala Rumah Sakit Umum Ambon yang pertama.

Kapasitas Rumah Saki Umum Ambon pada saat peresmian adalah 90 tempat tidur yang terdiri dari :

  1. Ruang Lelaki
    1. Chirurgie lelaki            : 20  tempat tidur
    2. Interne lelaki               : 20  tempat tidur
  2. Ruang Wanita
    1. Chirurgie wanita         : 10  tempat tidur
    2. Interne wanita             : 10  tempat tidur
    3. Kebidanan                   :   5  tempat tidur
    4. Anak                           :   5  tempat tidur
  3. Ruang Menular

Paru – paru                        : 20  tempat tidur

Pada saat pengresmian telah terisi 48 tempat tidur, yaitu penderita yang dipindahkan dari rumah sakit tentara.  Jumlah tenaga paramedis yang ada pada waktu itu sebanyak 51 orang. Mereka adalah pegawai DKR (Djawatan Kesehatan Rakyat) yang bekerja di Rumah Sakit Tentara dan dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Ambon.

Setelah pengresmian secara bertahap dibangun pula :

–   Kantor tata usaha              : Tahun 1955

–   Ruang anak                       : Tahun 1956

–   Ruangan kebidanan          : Tahun 1957

Selanjutnya mulai pada tahun anggaran 1981/1982 dibangun pula gedung-gedung baru melalui proyek APBD dan ADB II serta rehabilitasi beberapa gedung sebagai berikut :

–   Tahun anggaran 1981/1982           : Gedung Poliklinik

–   Tahun anggaran 1982/1983           : 2 buah ruang perawatan,  kamar operasi

–   Tahun anggaran 1983/1984           : Ruang bedah wanita

–   Tahun anggaran 1984/1985           : Ruang penyakit dalam wanita

–   Tahun anggaran 1985/1986           : Ruang Paviliun

–   Tahun anggaran 1986/1987           : Ruang Kebidanan

–   Tahun anggaran 1987/1988           : Gizi, laundry dan workshop

–   Tahun anggaran 1988/1989           : Gedung administrasi, UGD, ICU

–   Tahun anggaran 1990/1991           : Gedung hostel

–   Tahun anggaran 1991/1992           : Kamar mayat, gudang.

–   Tahun anggaran 2003                    : Rehabilitasi ruang mata dan paru-paru

–   Tahun anggaran 2004                    : Rehabilitasi ruang Instalasi

Gizi, Neurologi, Interne lelaki

–   Tahun anggaran 2005                    : Rehabilitasi ruang administrasi, bedah lelaki, sedangkan UGD dipindahkan ke bagian depan Rumah Sakit Dana APBN (Tugas Pembantuan)

–    Tahun anggaran 2006                    : Rehabilitasi ruang Kebidanan, Cendarawasih, Anak, Gudang dan Garasi Serta Rumah Dinas Dokter 2 unit

–    Tahun anggaran 2007 : Rehabilitasi ruang Interne Wanita, ruang Poliklinik, ruang Radiologi, Poliklinik, Administrasi dan Apotik

Dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 51/Men.Kes/SK/II/79, tanggal 22 Februari 1979, Rumah Sakit Umum Ambon ditetapkan menjadi rumah sakit kelas C.

Kemudian dalam perkembangannya setelah dilengkapi dengan berbagai fasilitas baik peralatan maupun tenaga spesialis,  maka terhitung mulai tanggal 22 Desember 1994, kelas rumah sakit ditingkatkan menjadi kelas B Non Pendidikan sesuai SK Menteri Kesehatan Nomor1069/Menkes/SK/XI/1992 dan ditetapkan dengan  Peraturan Daerah Propinsi Dati I Maluku (PERDA) Nomor : 06 Tahun 1994 tanggal 22 Desember 1994. Namun sebelumnya pada tanggal 14 Desember 1994 Rumah Sakit Umum Ambon dirubah namanya menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Haulussy (Keputusan DPRD Tingkat I Maluku tanggal 14 Desember 1994).

Direktur RSUD Dr. M. Haulussy secara berturut-turut sebagai berikut :

  1. Dr. L. Huliselan                            Tahun 1954 – 1959
  2. Dr. Nn. Tamaela                            Tahun 1959 – 1963
  3. Dr. M. Mustafa                             Tahun 1963 – 1968
  4. Dr. R. Soebekti                             Tahun 1968 – 1970
  5. Dr. M. Paliama                              Tahun 1970 – 1972
  6. Dr. M. D. Kharie                           Tahun 1972 – 1975
  7. Dr. D. Palekahelu                          Tahun 1975 – 1976 (Care Taker)
  8. Dr. J. Nahumury,Sp.B.                Tahun 1976 – 1983
  9. Dr. A. F. Lokollo, MPH                Tahun 1983 – 1990
  10. Dr. A. Afifudin, Sp.M.                  Tahun 1990 – 2001
  11. Dr. J. Manuputty, MPH              Tahun 2001 – 2008
  12. Dr. Ny. H. Tanamal Sp KK         Tahun 2008 (Plt)
  13. Dr. F.Koedoeboen, M.Kes           Tahun 2008 – sekarang

Tinggalkan komentar